Erika berdiri menunggu Kala yang sedang mengambil kunci mobil. Ia melihat beberapa karakter yang terpajang rapi. Semuanya tampah imut di matanya. Erika tersenyum melihat koleksi-koleksi Kala. "Kal...," ucap Erika kaget dengan tangan yg tiba-tiba melingkar di badannya. Kala yg memeluknya
Suasana kantor sepertinya tidak bisa sekondusif awalnya. Kedatangan Erika di kantor ayahnya sendiri yang juga merupakan kantor Kala sekarang membuat Kala tidak sebebas dulu. Baru beberapa hari masuk, Erika bertindak seperti mereka di kantor lamanya. Mereka sudah lama berteman namun sekarang posis...
Nama besar Pak Hari di kalangan elit dan menengah sudah tidak diragukan. Dengan bantuan para relawan partai yang mendukung, ia berhasil menarik hati para rakyat kecil. Segala perjuangan telah ia tempuh dan sekarang tinggal menunggu hasil pemungutan suara. Erika bukan tidak mendukung ayahnya. Ia han
Kenyataannya menyembunyikan rasa ingin tahu terhadap seseorang yang dekat dengan diri kita sangat sulit dilakukan. Inginnya orang itu menyampaikan sendiri tanpa kita paksa buka suara. Sangat menyebalkan ketika kita tahu sesuatu hal dari orang lain. Ketika khalayak umum tahu lebih dulu dari kita dan
Pemilu semakin dekat terutama untuk wakil rakyat. Kala terforsir waktu dan tenaganya. Ia benar-benar tidak bisa menemui Jessi walaupun sekadar menjemput atau makan siang. Jam keduanya sering bentrok. Akhirnya Jessi sering hang out bareng Beby teman akrabnya. Ada hari di mana Kala melihat story Je...
Jessi mengatakan kalau ia ingin berlibur bersama teman-teman modelnya ke luar negeri. Ia berharap Kala juga ikut tapi ia tidak bisa karena pekerjaannya. Selama perjalanannya, Jessi bersama temannya Beby. Mereka sama-sama cantik, memiliki rambut panjang, dan badan yang ramping. Mereka berdua satu ...
Kala memakai kaca mata hitamnya saat turun dari mobil. Ia hanya memakai celana panjang dan kaos oblong yang ditutup sebagian oleh jaketnya. Kedatangannya ditahan oleh salah satu kru, lalu manager Jessi melihat dan mengizinkan masuk. "Lu kalau mau mainin Jessi, mending segera putusin hubungan
Tiga hari semenjak pertengkaran, Jessi dan Kala tidak saling menghubungi. Kala menyibukkan diri untuk mendampingi ayahnya selepas pekerjaannya selesai walaupun sekadar mengantarnya saja. Salah seorang laki-laki paruh baya mengajaknya berbincang. Dari mulai ketidaksukaannya pada dunia politik sampa
Kala memberitahu Jessi kalau dia sudah berada di parkiran. Awalnya Jessi kira ia akan diberikan surprise yang manis saat dijemput dihadapan teman kerjanya. Sepertinya ia kembali ke wataknya. Bahkan saat masuk, Kala hanya mengatakan pertanyaan-pertanyaan pendek. Jessi pura-pura tidur untuk melihat
Erika mengajaknya Gina sepulang kantor untuk mampir ngopi. Ia merasa ada hal besar yang ingin ia ceritakan dengan teman baiknya sekaligus teman kantornya. Dari awal perjodohan dia dan Doni merupakan inisiatif ibunya. Ia sama sekali tidak memginginkannya, namun jika ia menolak ibunya akan terus me...
Kala berjalan bersama Jessi menuju luar gedung. Dari arah berlawanan datang seorang paruh bawa yang memakai kaca mata dengan baju batik yang sederhana namun tetap terkesan kekinian. "Ayah ..." panggil Kala. Orang tua tersebut melihat ke arah sumber suara, "Adit?". "Ada u
Jessi mulai merasa kalau Kala menjaga jarak dengannya. Sedekat apapun ia membuat mereka dalam posisi dekat ada saja alasan Kala untuk menjauh. Acara charity yang diadakan kafe Tian terlaksana dengan lancar, keberadaan Jessi menarik minat banyak orang terutama kaum Adam ditambah dengan support yang
Selama tiga hari Erika dan Kala harus berada di Solo untuk mengecek kantor cabang. Pak Ridwan merasa lega kalau mereka yang mengurus. Selama di sana, Erika menginap di rumah keluarga Kala yang kosong namun tetap terurus dengan baik. "Kal, dulu masa kecil kamu di sini?" tanya Erika. "
Malam ini Erika, Niko, Kala dan rekan kantornya ke pub bareng. Niko mulai membahas tentang Jessi ke Kala. Dia bilang hanya teman biasa. Sudah lama Erika tidak mendengar nama wanita terucap kepada Kala, ia baru tahu dari perbincangan kedua rekannya. "Kal, kamu ada perasaan dengan dia?" Tan
Titan membuka akun ig Pim dan sempat kaget melihat koleksi fotonya yang tak terungkap. Namun ia mencoba untuk bersikap biasa kembali dan segera memfolback Pia. Pim dan Titan segera menyingkir karena tahu jika Pia sedang banyak tamu yang sedang dilayaninya. Mereka menjauh dan mulai memilih-milih pak
Pim tahu dirinya jatuh hati dengan Achara. Sekeras apapun ia mencoba dekat dengan May, hal itu membuatnya semakin tertekan. Ia tidak ingin lagi memanfaatkan May yang begitu menyukainya walaupun di sisi lain May sebenarnya tahu bagaimana perasaan Pim padanya, namun ia rela menunggu dan menikmati w...
Karya wisata sudah usai, semua kembali seperti hari-hari biasa. Sekarang tinggal tersisa laporan yang harus dikumpulkan. Achara mulai mengetik laporan kegiatannya, Sunee bersiap mencari referensi lain, dan Natcha mengumpulkan dan memilah-milah foto laporan. "Ahhhh... pusing...", teriak Ac
Natcha kembali dengan badan lemas. Ia kesal karena terus menerus dikalahkan oleh lawannya. Sunee membiarkannya terus menerus mengeluh dan Achara berusaha menenangkannya. "Kita makan malam malam yuk," ajak Achara. Kedua sahabatnya bergegas dan bersiap untuk makan. Saat akan keluar, ada se